Dia, mendandani anaknya yang bernama Faustina itu dengan pakaian-pakaian lengkap dengan dandanan khas para diktator musuh Barat. Di antaranya dengan seragam ala tentara SS, lengkap dengan kumis sejumput di antara hidung dan bibir.
Selain itu, dia juga mendandani anaknya dengan sejumlah pakaian khas diktator lainnya. Yakni, mantan Presiden Uganda Idi Amin, Presiden Chile Augusto Pinochet, tokoh Uni Soviet Joseph Stalin, Mao Zedong, dan Saddam Hussein lengkap dengan kumisnya.
Dia membuat seragam kecil dan mendandani Faustina untuk beberapa foto. Selanjutnya, Kleivan mengunduh foto-foto itu untuk dipamerkan bagi pameran yang disebutnya 'eksplorasi makna kejahatan'.
"Aneh rasanya melihat dia berpakaian seperti Hitler. Namun, saya menganggapnya sebagai boneka. Hal tersulit bagi saya adalah saat menjahit swastika di lengan kecilnya," papar Nina.
Nina yang mengaku ayahnya sempat ditawan di sebuah kamp tawanan perang Jerman menyebut semua orang pernah memiliki niat jahat dalam hatinya. "Bahkan, putri saya pun punya potensi memerintah Denmark dengan tangan besi," ucapnya.
Namun, tindakan Nina yang mendandani anaknya seperti itu mengundang kritik Bernie Farber, dari Kongres Yahudi Kanada. "Sesungguhnya, ada cara yang lebih baik untuk mengeksplorasikan kejahatan daripada melempar swastika kepada bayi," ujarnya.
Posting Komentar